Menulis Kesimpulan
Untuk menunjang keseharian (termasuk dalam hal pekerjaan), saya mengandalkan banyak sekali informasi menarik dari blog favorit. Blog-blog favorit tersebut memiliki ribuan informasi penting dan berhasil dikunjungi serta diikuti oleh banyak sekali netizen.
Yang patut digarisbawahi, blog-blog tersebut berhasil ramai dikunjungi dan diikuti orang bukan karena menyediakan informasi penting dan menarik saja. Blog-blog seperti demikian digandrungi dan diandalkan karena penulisnya mampu menampilkan informasi penting dan menarik tersebut dalam tulisan yang luar biasa bagus. Tulisan kali ini akan sangat penting untuk disimak oleh para penulis. Saya ingin mengajak rekan-rekan yang menggeluti passion atau karirnya di bidang penulisan untuk mengetahui satu (lagi) hal super penting yang dibutuhkan dalam membuat tulisan yang luar biasa bagus.
"Remember, good writes means more reader, more affect, and absolutely more money!"
Jika Anda menyimak tulisan dalam blog-blog yang bagus, seperti QuickSprout dan CopyBlogger, ada unsur yang sama pada artikel mereka yang menjadi nilai tambah yang kuat. Hal tersebut adalah KESIMPULAN.
Saya tahu kebanyakan dari kita masih memandang sebelah mata terhadap kesimpulan. Kita lebih banyak menghabiskan waktu untuk memikirkan judul, paragraf pembuka, dan isi tulisan saja. Tak heran jika kita menemui kebuntuan ketika tiba di paragraf terakhir.
Kita bengong cukup lama berpikir “enaknya penutupnya apa ya?”. Lalu, karena merasa isi tulisan sudah cukup mewakili pemikiran kita, akhirnya tulisan dibiarkan berakhir begitu saja tanpa penutup. Akhirnya tulisan menggantung dan terasa ada yang kurang ketika dibaca. Nah, kesimpulan akan menjadi penutup yang baik untuk sebuah tulisan. Jangan sekali-kali meremehkan kesimpulan.
Anda harus mulai berpikir bahwa kesimpulan itu penting dan tidak boleh dilupakan untuk menghasilkan tulisan yang bagus. Berikut adalah beberapa tips dan cara yang tepat untuk membantu anda dalam menulis kesimpulan,
- gunakan subjudul “Kesimpulan” dari pada membuat judul lain. Hal tersebut membuat pembaca langsung tahu dan menemukan paragraf kesimpulan Anda.
- kalimat topik adalah penyampaian jawaban atas paragraf pembuka dengan kata-kata yang telah dimodifikasi dari aslinya.
- kalimat pendukung menjelaskan masing-masing ide utama setiap paragraf isi serta menjelaskan bagaimana masing-masing poin tersebut berkaitan.
- “so what” technic
setiap kali Anda membuat kesimpulan, bacalah dengan seksama lalu tanyakan pada diri sendiri “terus apa?” (so what?), “kenapa orang harus peduli dengan hal ini?”. Jawaban atas pertanyaan tersebut menjadi penuntun Anda membuat kesimpulan yang asyik. - It’s all about the reader
ingatlah bahwa tulisan ini Anda tujukan untuk pembaca, bukan untuk diri sendiri (karena Anda bukan sedang curhat di buku harian). Pikirkan kirakira apa yang dilakukan pembaca seusai membaca kesimpulan Anda. Posisikan diri Anda sebagai pembaca dan buatlah kesimpulan yang bisa menginspirasi Anda sebagai pembaca untuk terdorong membaca tulisan tersebut secara keseluruhan. - look through the biggest obstacle
Untuk memberikan inspirasi yang menggugah pembaca, ketahui terlebih dahulu kendala terbesar yang dihadapi orang dalam hal topik yang Anda bahas. Fokus pada kendala itu, lalu semangatilah pembaca untuk menghadapinya. - keep in touch with the heart
tulisan yang baik tak sekadar punya fakta berkualitas, tetapi juga mampu menyentuh hati pembacanya. Fakta hanya memengaruhi pikiran. Sementara jika berhasil menyentuh hati pembaca, maka kita bisa memengaruhi mereka untuk bertindak. Salah satu cara menyentuh hati pembaca adalah menggunakan bahasa yang hangat dan akrab dengan kiasan seperlunya, lalu menyediakan tips, serta menyarankan tindakan. - “small and real things to do” is works well
alih-alih menjadi sok bijak dengan memberikan saran besar kepada pembaca, akan jauh lebih efektif jika Anda membuat “call to action” dengan saran yang nyata, sederhana, dan bisa dilakukan sehari-hari. Tidak usah muluk-muluk, berikan mereka saran “baby step” yang bisa memberikan perubahan kecil yang lambat laun pasti menjadi besar jika konsisten. - finish it with epic last line!
kalimat penutup dalam sebuah kesimpulan bisa berupa call to action, quote, pertanyaan, to be continued, atau semacam pengingat akan bahaya yang ada jika kita tidak melakukan hal sesuatu. Apapun rupa kalimat penutup yang Anda gunakan, buatlah kalimat yang benar-benar bisa berkesan dan terus teringat di benak pembaca (kira-kira efeknya melekat seperti moto atau tagline iklan populer). Menyusun kalimat berima bisa memberikan efek tersebut dengan baik (namun pastikan rima tidak terkesan maksa). Cara lain bisa dengan membuat repetisi yang powerfull.
- memaparkan jawaban atas permasalahan yang dibangun paragraf pembuka.
- menjadi kilas balik keseluruhan isi tulisan dengan versi yang lebih singkat, padat, serta menggunakan bahasa lebih segar dan mudah dipahami. Ingat bahwa kesimpulan bisa dibangun dari IDE POKOK/UTAMA setiap paragraf dalam tulisan, bukan dari KALIMAT UTAMA.
- menggambarkan keutuhan dan konsistensi tulisan.
- merupakan ringkasan padat atas paragraf-paragraf sebelumnya dengan tidak membangun ide baru di luar paragraf isi.
- menjabarkan pentingnya ide tulisan untuk dibaca orang.
- menjelaskan hal spesifik menuju umum/general (kebalikan dari paragraf pembuka).
- menarik orang membaca keseluruhan tulisan.
- mengarahkan dan membuat pembaca berpikir.
- mendorong pembaca untuk melakukan sesuatu.
- orang yang mencari informasi dari internet biasanya ingin serba cepat karena sifat media digital yang memang demikian. Untuk itu, orang cenderung menyimak paragraf pembuka dan akhir sebuah tulisan (apalagi untuk tulisan panjang) terlebih dahulu baru memutuskan apakah mereka akan lanjut membaca atau tidak. Kesimpulan yang diletakan di akhir tulisan menjadi ringkasan atau penjabaran ide utama tulisan. Dari kesimpulanlah orang menemukan isi utama tulisan dan mengetahui secara ringkas akan hal menarik apa saja yang dibahas dalam tulisan tersebut.
- kesimpulan adalah edisi “sachetan” dari sebuah tulisan. Kesimpulan akan dibawa kemana-mana oleh si pembaca dan menjadi pegangan jika sewaktu-waktu dia butuh untuk mengingat inti informasi dari tulisan Anda.
- kesimpulan menjadi penanda akhir tulisan agar pembaca tahu sampai manakah batas pembahasan tulisan Anda (memfokuskan topik).
- menggunakan kata-kata klise : “kesimpulan dari tulisan ini…”, “intinya”, “sebagai kesimpulan..”, “sebagai penutup…”, seperti yang sudah dijelaskan dalam paragraf sebelumnya..”
- menggunakan kata yang bertele-tele.
- memberikan ide baru yang tidak pernah disinggung dalam isi paragraf (meskipun masih relevan dengan topik tulisan. Jika tetap ingin memasukan ide tersebut, sebaiknya sampaikan di paragraf baru pada bagian isi).
- menyembunyikan jawaban sepanjang isi tulisan lalu membongkarnya dengan bahasa bombastis di bagian kesimpulan (gaya Sherlock Holmes).
- menggunakan bahasa yang sentimental dan emosional, sementara bahasa dalam bagian isi menggunakan gaya yang berlainan (misalnya formal atau akademis).
- membeberkan fakta berupa statistik yang seharusnya ada pada bagian isi.
sribu.com